Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Sabtu, 07 Februari 2009

KOTAKU OH…JAKARTA

Hamparan langit menyebar sugesti

Tuk menguji secebis empati

Ada yang mengerti, tapi salah mengarti

Ada pula yang tak mengerti, tapi mendapati


Tampak di tengah-tengah dunia

Berdiri kokoh kekar meraga

Takkan hilang ditelan masa

Walau berjuta badai kian melanda


Kotaku oh Jakarta

Bak menetap walau hanya sekejap

Tuk merebut bahan sesuap-suap

Biar sampai-sampai terlelap

Sudah di luar yang diharap


Kotaku oh Jakarta

Pagimu amatlah sibuk

Siangmu membuat pejalan batuk

Soremu menyihir orang menjadi kantuk

Malam mu sungguh.........


Kotaku oh Jakarta

Pusatmu sosok monas yang tinggi nan megah

Jalan-jalan raya yang berkelak-kelok nan indah

Kedipnya lampu malam membuat hilangnya hati yang gundah

Semua itu bukan sekedar usaha mengadah


Kotaku oh Jakarta

Dari zamannya si Pitung

Sampai zamannya Akbar Tanjung

Dari pendekar Jampang

Sampai pendekar Pak Bambang

Figur yang banyak digunjing

Kendati kian membimbing


Kotaku oh Jakarta

Budayamu sungguh memesona

Taman minipun berada di sana

Gudangnya budaya yang penuh warna


Kotaku oh Jakarta

Warisan budaya yang tak pernah copot

Ondel-ondel yang lucu menjadi maskot

Tari Topeng membuat mata melotot

Kerak telor yang selalu disorot


Kotaku oh Jakarta

Warisan budaya yang tak bisa dibilang

Membuat kita selamanya terkenang

Walaupun sekarang hanya remang-remang

Tapi aku yakin itu tak kan pernah hilang


Kotaku oh Jakarta

Janganlah lupa kepada yang kuasa

Sujud syukur kepada-Nya

Sebab Dialah Maha perkasa

Dialah sang pencipta

Hingga engkau berada


Oh Tuhan

Titipan Mu mengendap merangkap-rangkap

Cungkilkan laku para penggarap

Hingga siap sergap untuk ditangkap

Agar budaya ini selalu menghadap tegap

Laksana langit telungkup tetap


Kotaku oh.....Jakarata

Wahai Tuhan

Apakah salah kalau aku merindukan

Sebuah negeri yang indah ?


_MR_

Tidak ada komentar: